Sebuah Kota Kecil Tempat Bertahan Hidup

Menjadi seorang konten kreator ternyata tidak mudah. Sempat berangan bahwa aku akanne sukses dalam waktu dekat akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke kampung halaman dengan membawa modal minim dan meninggalkan kerjaan utama ku. Setelah menjalani beberapa minggu akhirnya aku mulai kehabisan ide dan chanel dan aku sosmed ku belum juga di monetisasi. Pada saat itu lah aku mulai merasakan betapa sulitnya hidup.

Setelah benar-benar buntu, aku merasa sangat kebingungan bagaimana cara agar aku bisa tetap bertahan hidup, hingga aku memutuskan untuk kembali lagi ke pekerjaan awal. Tapi aku harus berkata jujur kepada keluarga ku bahwa aku sekarang harus pindah lagi ke aktifitas seperti dulu, dengan berat hati aku pergi lagi meninggalkan kampung halaman tanpa membawa peralatan yang sudah aku hasilkan dulu.

Akhirnya aku kembali lagi dengan kehidupan ku yang dulu, semoga saja aku bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan ku dulu untuk lebih memfokuskan masa depan.

Tempat Tinggal atau Rumah di tahun ini

 di sinilah aku tinggal untuk sementara waktu, di kampung sasirangan atau sungai jingah.

halaman dan suasananya lumayan sejuk, di pekaragan ada sedikit kebun kecil lidah buaya yang pernah aku beli  dulu, sekarang sudah banyak, dan aku mencoba mulai membudidayakan nya lagi.

pernah mencoba pulang ke kampung halaman ternyata eh ternyata keadaan di sana sama saja, jadi kesimpulannya dimanapun kita berada yang penting kita bisa bersyukur atas Nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.

Aku Memulainya dari awal di sini, semoga saja bisa bikin studio untuk produksi agar bisa ngenten dengan lebih nyaman.

Menyempatkan Waktu untuk Posting di Tengah Malam

 💢

Sudah lama sekali aku tidak menulis di sini, bukan karena tidak bisa terhubung ataupun hal lain nya. Hanya saja karena berbagai macam pelajaran hidup yang aku jalani di tahun ini benar-benar membuat aku bingung dan tidak tahu ke mana. Berbagai posisi sudah ku jalani dan hasilnya selalu sama, sekarang aku sadar, bahwa itu semua karena aku yang terlalu bodoh karena tidak bisa bersyukur.

Sekarang semuanya sudah di jalani, dan aku berharap bisa benar-benar menjadikan semua itu pelajaran untuk hidup ku ke depan nya. Mulai saat ini akan aku fokuskan pada satu tujuan agar hidup ku memiliki arah.

Semoga saja aku bisa menjalani semua ini dan mulai bangkit dari keterpurukan hidup yang membelenggu. Aamiin.

Jumpa Lagi di Tahun ini

 

Hello, selamat datang kembali. Akhirnya bisa posting lg di kesempatan ini. Walaupun hanya sedikit yang penting ada jejak, hehe.

Hari ini adalah hari dimana semua umat Islam melaksanakan ibadah puasa. Rasanya aku kangen lagi dengan suasanan dahulu waktu masih di kampung halaman.

Sekarang suasananya agak berbeda, semakin hari semakin terasa ada yang hilang. Mungkin itu saja dulu.

Di Kampung Halaman

Lebih dari 3 tahun aku tidak berkunjung ke rumah ini, dimana aku dilahirkan. Akhirnya aku berada di sini lagi dan mengunjungi atau berziarah ke makam orang tua ku. Entah apa yang kurasakan saat ini, semua bercampur aduk.

Berbagai memori lama bisa ku ingat kembali dan rasanya aku ingin menangis. Semua telah berubah, tidak seperti dahulu lagi.

Pagi Ini

Waktu pagi adalah waktu yang paling indah, ini adalah hari ke dua aku bisa menikmati moment seperti ini walaupun tidak di kampung halaman tapi pagi menghadirkan begitu banyak nikmat Tuhan yang dapat ku rasakan.

Terjebak di Dalamnya

 

Dahulu aku mengira aku adalah seperti seekor burung yang hidup di dalam sangkar emas. Mewah dan indah, tapi tidak bisa terbang bebas ke dunia luar.

Setelah begitu lama, ternyata sangkar itu bukanlah emas, hanya terbuat dari bilah-bilah lidi yang sangat rapuh yang diselimuti oleh cat berwarna emas. Walaupun sudah tahu bahwa itu hanyalah bilah-bilah lidi yang rapuh, tapi aku masih belum bisa keluar dari sana dan menghancurkan sangkar yang mengurung diri ini.